Thursday, May 29, 2008

Teknologi Hidrogen Ramah Lingkungan dan Massal

Sayembara karya tulis, "Peran Bank Indonesia dan Pemerintah dalam Mewujudkan Indonesia 2025 : Visi dan Strategi", tahun 2006, walaupun tidak menjadi nominasi, cukup menjadi pengalaman menulis mandiri. Judul karya tulis,
"Indonesia 2025 Negara yang Ramah Lingkungan".

Berikut kutipan 1 paragraf.
"Perkembangan teknologi hidrogen kini sudah mencapai nilai ekonomis untuk produksi massal di darat. BMW menjadi pelopor dengan proyek BMW Clean Energy".




BMW Hydrogen 3D Animation

Hydrogen Economy

Daimler Chrysler's Hydrogen Fuel Cell Car

Mesin-mesin industri di Indonesia sudah berusia tua dan tidak efesien lagi. Perlu revitalisasi sekaligus loncatan energi. Bahan bakar hidrogen dapat mempercepat efesiensi sekaligus mereduksi kerusakan lingkungan. Mesin-mesin dan tanki hidrogen perlu diriset, dikembangkan dan diproduksi secara massal".

Sebatas pengetahuan saya, ahli motor bakar hidrokarbon, Prof. Wiranto Arismunandar dan ahli energi air dan hidrogen, Prof. Lilik Hendrajaya.


Menurut hemat saya, bila dibentuk tim yang dikoordinasi kedua Guru Besar dapat membuat mesin hidrogen dengan kapasitas 125cc, 150cc, 200cc, 250cc, 1000cc, 1300cc, 1800cc, 2400cc, 4000cc, mesin kapal, dan mesin untuk industri baja dalam skala laboratorium. Bila ditindaklanjuti oleh Menristek, Datuk KK, produksi skala laboratorium dapat meningkat menjadi skala Industri dan bersifat massal.

Rintisan skala laboratorium menjadi skala industri mempercepat pengentasan pengangguran dan penggunaan energi hidrogen yang ramah lingkungan 10-20 tahun mendatang.

Akan lebih cepat bila China menggunakan teknologi hidrogen. Bersamaan dengan pengembangan Bendungan 3 Ngarai, Sungai Yang Tze, Bendungan Water Hydro terbesar didunia. Teknologi hidrogen akan mengurangi pencemaran udara, darat dan sungai di daerah aliran sungai di China, Daerah aliran Sungai Huang Ho dan Sungai Yang Tse.

Pencemaran lingkungan terjadi karena penggunaan energi minyak bumi yang berlebihan pada industri, berdampak pencemaran udara dan air sungai karena penggunaan bahan kimia sintetis yang tidak diuraikan melalui instalasi IPAL, sebelum digelontorkan ke sungai purba.

Bendungan Tiga Ngarai, Negeri Sam Kok

Bila China telah membuat generator dan mesin penggerak industri hidrogen dengan dukungan manufakturnya yang besar, produksi massal bisa tercapai dengan harga lebih murah. Pembuatan hidrogen cryogenic di SPBU-SPBU secara massal menjadi lebih murah dan terdistribusi dengan massal. Tercapai penghematan energi minyak bumi dan pelestarian lingkungan hidup dengan air dan udara yang segar, meningkatkan kualitas kehidupan.

Waallahu Alam B.

No comments: