APBD DKI Tahun 2005 Rp 13,93 Triliun
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta akan meningkatkan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) tahun anggaran 2005 menjadi Rp 13,93 triliun dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 12,26 triliun tahun 2004. Peningkatan untuk anggaran 2005 ini diharapkan akan mampu meningkatkan investasi masyarakat dan dunia usaha. Selain itu, peningkatan APBD ini akan membuka peluang berinvestasi dari Pemda DKI sehingga diharapkan akan mempu mendorong masyarakat untuk berinvestasi serta dunia usaha.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Fauzi Bowo saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Sutiyoso di depan rapat paripurna DPRD DKI Senin (25/10) kemarin dengan agenda Penyampaian Raperda tentang Rencana Pembangunan Tahunan daerah (Repetada) Propinsi DKI Jakarta 2005. Dalam laporan Repetada DKI tahun 2005 tersebut juga terungkap rencana Pemprop DKI Jakarta untuk meningkatkan penerimaan dari sektor Penerimaan Daerah yang berasal dari Penerimaan Asli Daerah (PAD), Bagi Hasil Pajak dan Dana Perimbangan Daerah, dimana untuk Penerimaan Daerah 2005 ditargetkan sebesar Rp 11,78 triliun dengan rincian PAD 2005 sebesar Rp 6,64 triliun, Dana Perimbangan Rp 4,94 triliun dan Lain-lain Pendapatan Rp 192,3 miliar.
Sedangkan untuk pos Belanja Daerah tahun 2005 akan dianggarkan sebesar Rp 13,84 triliun terdiri dari belanja program prioritas (dedicated program) Rp 2,82 triliun, fixed cost Rp 4,67 triliun, variabel cost Rp 6,35 triliun.
Sementara untuk tahun 2005 mendatang, Pemprop DKI, menurut Fauzi, akan mengalokasikan anggaran untuk 13 kegiatan antara lain, penyelesaian program busway koridor II (Pulogadung-Harmoni) dan III (Harmoni-Kalideres) dengan alokasi anggaran Rp 515 miliar.
Selanjutnya pengalokasian anggaran sebesar Rp 450 miliar untuk proyek Banjir Kanal Timur (BKT) sehingga diharapkan pada 2007 nanti sudah selesai dikerjakan. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) untuk tahun 2005 dianggarkan sebesar Rp 267 miliar untuk seluruh kelurahan di Jakarta. Sehingga untuk PPMK tahun 2005 setiap kelurahan di Jakarta akan mendapat Rp 1 miliar.
Pemprop DKI menurut Fauzi juga akan menganggarkan pembangunan rumah susun (rusun) sebesar Rp 150 miliar sehingga pada 2007 akan terbangun sebanyak 6 ribu unit. Rehabilitasi gedung sekolah tahun 2005 dianggarkan Rp 200 miliar, termasuk untuk merehab gedung-gedung sekolah rawan ambruk.
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah program peningkatan kesra guru, paramedis, dan pegawai sebesar Rp 1 juta per bulan serta kesra pegawai menjadi Rp 700 ribu per bulan. Untuk kebutuhan tersebut, Pemprop DKI menganggarkan Rp 109,90 miliar.
Alhamdulilah.
A U G I
Sumber: http://www.beritajakarta.com/V_Ind/Berita_Detail.asp?idWil=&nNewsID=14602
No comments:
Post a Comment