Majalah ilmu pengetahuan Inggris, sebagaimana dikutip oleh Prof. Abdul Razzaq Naufal dalam kitab Allah wal Ilmu Hadist, mengatakan, "Tangan manusia itu merupakan pendahuluan keajaiban alam yang luar biasa." Sangat sulit, bahkan mustahil, dapat diciptakan suatu alat yang dapat menyamai tangan manusia dilihat dari kesederhanaan, kemampuan, dan kecepatannya berbuat sesuatu. Maka, ketika Anda hendak membaca suatu kitab, tentu Anda mengambilnya dengan tangan Anda. Kemudian Anda meletakannya ditempat yang cocok untuk dibaca. Tangan inilah yang membetulkan di mana letak yang seharusnya.
Ketika Anda membalikan salah satu halaman, maka Anda letakan jari-jari Anda di bawah kertas. Anda tekan atasnya dengan tekanan yang sekiranya dapat membalikan halaman yang Anda kehendaki. Kemudian tekanan pun hilang dan kertas pun terbalik.
Tangan dapat memegang pena dan menulis dengannya. Juga dapat mempergunakan alat-alat yang menjadi kelaziman bagi manusia, dari sendok, pisau, hingga alat-alat tulis. Tangan dapat membuka jendela dan menutupnya. Ia dapat membawa apa saja yang dikehendaki manusia. Kedua belah tangan masing-masing mengandung dua puluh tujuh macam tulang dan tujuh belas susunan otot."
Pusat indera penglihatan pada mata mengandung seratus tiga puluh juta saraf penerima cahaya yang merupakan ujung-ujung saraf. Semua saraf itu dilindungi oleh kelopak mata dengan bulu mata yang selalu melindunginya siang dan malam. Juga dengan gerak refleksnya yang bergerak sendiri tanpa kemauan yang bersangkutan, yang melindunginya dari debu-debu dan benda asing. Hal itu sebagaimana ia melindunginya dari sengatan matahari, dengan adanya bayang-bayang bulu mata. Gerakan kelopak mata bagian atas dalam berkedip-kedip juga sebagai pemeliharaan terhadap kornea mata agar tidak kering. Sedang air mata yang mengalir di mata itu, sudah demikian jelas dan terang.
Dalam kitab yang sama juga disebutkan, Indera perasa pada manusia yang bernama lidah, bekerja dengan saraf-saraf perasanya yang terdapat pada tempat penghisap selaput lendir. Alat-alat penghisap ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Diantaranya ada yang berupa serat, jamur dan lensa. Aneka rasa itu dirasakan oleh cabang-cabang saraf lidah dan saluran antara rongga mulut dan kerongkongan, dan saraf perasa.
Ketika makan, saraf perasa itu merasakan pengaruh makanan tersebut. Kemudian pengaruh itu dibawa ke otak. Alat ini terdapat pada ujung lidah, sehingga manusia bisa memprediksi bahwa makanan yang dirasakan membahayakan. Dengan alat ini pula, manusia bisa merasakan pahit dan manis, dingin dan panas, asam dan asin, pedas dan sebagainya. Lidah ini mengandung sembilan ribu benjolan alat perasa yang lembut, yang masing-masing tonjolan berhubungan dengan otak lebih banyak dari satu saraf.
Nah, berapakah jumlah saraf itu? Berapa besar ukurannya? Bagaimana masing-masing bekerja? Dan, bagaimana segenap perasaan berkumpul pada otak?
Terdapat pula organ saraf yang menguasai tubuh secara sempurna dari serat-serat halus yang berjalan secara menyeluruh ke berbagai penjuru bagian tubuh dan berhubungan dengan bagian lainnya yang lebih besar. Saraf pusat ini, apabila ada bagian tubuh yang terpengaruh oleh sesuatu, meskipun hanya perubahan sederhana saja dari suhu udara yang melingkupinya, maka serat-serat ini akan menyampaikan apa yang dirasakannya itu ke pusat-pusat yang bertebaran di seluruh tubuh. Juga akan menyampaikan apa yang dirasakan itu ke otak sehingga memungkinkannya untuk mengambil tindakan. Isyarat-isyarat dan peringatan-peringatan itu berjalan begitu cepat di dalam saraf dengan kecepatan seratus meter dalam sedetik.
Wa Allahu Alam B.
Dikutip dari Kitab
"Dibawah Naungan AlQuran", Sayyid Quthb, Jilid 24, Gema Insan Press, 2002.
No comments:
Post a Comment