بسم الله الرحمن الرحيم
Kemampuan terbang seperti elang telah ada sejak zaman pewayangan. Dalam cerita Mahabarata, Gatotkaca putra Bima lahir di Chandradimuka, sebagai Satrio Pringgodani dari Amarta yang mempunyai kemampuan terbang.
Imaginasi Terbang dalam Mahabarata, RA Kosasih |
Pada abad ke-8, seorang Muslim Spanyol, Abbas Ibnu Firnas, telah menemukan, membangun, dan menguji konsep pesawat terbang. Konsep pesawat terbang Ibnu Firnas inilah yang kemudian menjadi teori-teori dasar pesawat terbang.
Abbas Ibnu Firnas di Al Andalus |
Kini dengan meningkatnya teknologi material dan mesin dirgantara, manusia dapat menggunakan sayap dan teknologi turbin jet model radio control untuk terbang seperti elang.
JETMAN |
Jetcat Turbine, RC Blackbird, dan Perangkat Sayap Serat Karbon dengan 4 Turbin |
JETMAN
JetCat USA Turbines
Teknik penerjunan HALO (High Altitude Low Opening) merupakan metoda penyusupan menghindari radar dan artileri darat rudal yang dapat mengunci target SAM (Surface to Air Misile) dan membahayakan pesawat transport. Biasanya penerjunan HALO atau HAHO (High Altitude High Opening) pada ketinggian antara 4.600 m (15.000 feet) dan 11.000 m (35.000 feet).
Teknik penerjunan HAHO dan HALO |
HALO Jump Master
Teknik HALO sangat berbahaya dan membutuhkan latihan fisik bertahap, kekuatan fisik penerjun, teknik penerjunan yang cermat dan dan peralatan yang tangguh dan akurat. Kesalahan kecil dan lalai waktu pembukaan parasut akan menyebabkan penerjun jatuh bebas. Teknik yang kurang tepat, parasut dapat membelit leher penerjun. Teknik penerjunan yang berbahaya bagi penerjun strategis.
Perangkat pelengkap HALO dan HALO Jump Master |
Semoga bermanfaat.
Wallahu Alam B
No comments:
Post a Comment