Tuesday, April 07, 2009

Gugur Fisabilillah, di jalan Islam

Asslm.Wr.Wb.

Kemarin, 6 April 2009 di Landasan Husein Sastra Negara jatuh Pesawat Fokker 27, buatan Belanda dengan umur 33 tahun pemakaian di TNI AU. Pilot, kopilot, 4 Kru pesawat serta seorang Instruktur dan 17 Prajurit dari Pasukan Khas TNI AU tewas dalam tugas. Pesawat itu dalam misi pendidikan program pendidikan Para Lanjut Terbang (PLT). Penerbangan pertama tanpa kendala di Lanud Sulaiman, penerbangan ke dua mendapat kendala cuaca, ketika akan kembali landing visibility, pandangan sangat pendek karena kaca pesawat terhalang momentum pantulan derasnya air hujan.



Saat hujan deras dengan wiper pesawat (?), (standar mobil darat di Inggris, wiper harus jalan, karena bisa menghapus salju) pandangan sangat pendek, pesawat menghantam atap hanggar Aircraft Services, bengkel pesawat resmi PT Dirgantara Indonesia. Kemungkinan angin dari samping yang kuat yang menghempas pesawat dengan kecepatan rendah saat akan landing sehingga terlontar jauh dari garis runway, hingga terhempas diatap hanggar ACS. Pesawat mendarat keras di atap, tersangkut, terbakar, meledak dan kru pesawat dan penumpang tewas terbakar di atas atap, serpihan pesawat dan awak yang terbakar berjatuhan dari atap hanggar pesawat, ke lantai bengkel khusus pesawat itu.

Investigasi lanjutan masih dilakukan oleh Internal Investigator TNI AU
www.tni-au.mil.id

Innalilahi Wa Innailahi Rojiun; Allahumagfirlahu warhamhu wa`fuanhu.

Renungan Islam dalam peperangan di jalan Allah.

وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبيلِ اللّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاء وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ

"Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." [ Al Baqarah 154 ]

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allah,
"Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan mereka hidup."

Allah Ta'ala memberitahukan bahwa para syuhada itu hidup di alam barzakh dan mendapatkan rezeki. Sebagaimana hal itu dikemukakan dalam Shahih Muslim :

"Sesungguhnya arwah para syuhada itu berada dalam tembolok burung hijau yang berkeliaran di surga ke mana dia suka. Kemudian ia hinggap pada lampu-lampu yang bergelantungan di bawah 'Arasy. Lalu Tuhanmu melihat mereka sekilas. Allah bertanya, 'Apa yang kalian inginkan?'Mereka berkata, 'Wahai Tuhan kami, apalagi yang kami inginkan, sedangkan Engkau telah memberi kami sesuatu yang tidak Engkau berikan kepada seorangpun dari makhluk-Mu.' Kemudian Allah kembali kepada mereka mengajukan pertanyaan yang sama. Tatkala mereka melihat bahwa tiada jalan kecuali meminta, maka mereka berkata, 'Kami ingin agar Engkau mengembalikan kami ke dunia, lalu kami akan berperang dijalan-Mu hingga kami mati untuk kedua kalinya karena-Mu. 'Mereka meminta hal itu, karena pahala mati syahid demikian besar. Maka Allah Yang Maha Agung berfirman, 'Sesungguhnya Aku telah menetapkan bahwa mereka tidak akan dikembalikan lagi (ke bumi),'" (HR Muslim)

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanadnya dari Ka'ab bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,

"Jiwa (ruh) orang mukmin adalah burung yang bergelantungan dipohon surga hingga Allah mengembalikannya ke jasadnya ketika membangkitkannya." (HR Ahmad)

Hadits ini menunjukkan keadaan kaum mukmin pada umumnya. Jika mukmin itu sebagai syuhada, maka mereka disebutkan dalam Al-Qur'an secara khusus guna menghormati, memuliakan, dan menghargai mereka.

Wallahu Alam B. Wabilahi Taufik Wal Hidayah.
Wass.Wr.Wb.

Sumber:
Fokker 27 Jatuh Menimpa Hanggar
Tafsir Al Quran Al Baqarah 154, Ibnu Katsir
Hercules Angkut Jenasah Mukmin Syuhada

No comments: