Acara ini menjadi pembuka acara keagamaan pertama pada Kabinet Indonesia Bersatu yang dilantik pada bulan Ramadhan.
''Pada situasi seperti itu, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
sebagai aset intelektual bangsa Indonesia seolah belum mampu
menjawab persoalan kemasyarakatan,'' ujar Menteri Riset dan Teknologi saat menyampaikan uraian hikmah dalam peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal.
Mengingat ceramah Quraish Shihab bahwa yang paling penting saat kita hidup adalah
* Ilmu
Ilmu agama untuk hidup di dunia dan di akhirat
Ilmu untuk hidup di dunia
Ilmu untuk bekal hidup si akhirat
* Iman agar selalu terjaga dari pantauan Allah dan mendapatkan rahmatnya.
Message: 8
Date: Wed, 3 Nov 2004 16:15:49 +0700
From: "Gusti"
Subject: RE: KK di Nuzulul Qur'an
He he he, kayaknya sudah saatnya TF menjadi jurusan dakwah di ITB,
hehehe keren kali yeee...
-----Original Message-----
From: estananto [mailto:estananto@yahoo.de]
Sent: Sunday, October 31, 2004 5:31 PM
To: lulusantfitb@yahoogroups.com
Subject: [LulusanTFITB] KK di Nuzulul Qur'an
Setelah pak Hermawan kajur TF dulu pernah menyampaikan khutbah di
masjid Istiqlal di depan Presiden Megawati, sekarang pak KK sebagai
Menristek juga di Istiqlal di depan Presiden SBY...
--- In forkom@yahoogroups.com, "Anton Irawan"
wrote:
Minggu, 31 Oktober 2004
Menristek Kusmayanto:
Pranata Sosial Kita Masih Lemah
Laporan : dam/c07
JAKARTA -- Badai krisis sosial dan ekonomi yang terjadi sejak 1997,
menurut Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Prof Dr Kusmayanto
Kadiman, merupakan peringatan bagi bangsa Indonesia agar segera
bangkit dari keterlenaan sosial.
''Pada situasi seperti itu, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
sebagai aset intelektual bangsa Indonesia seolah belum mampu
menjawab persoalan kemasyarakatan,'' katanya saat menyampaikan
uraian hikmah dalam peringatan Nuzulul Quran di Masjid Istiqlal,
Sabtu (30/10) malam.
Dalam ceramah bertema Menyimak Pesan Alquran tentang Kehidupan
Sosial, Ilmu, dan Etika, Kusmayanto menegaskan, berbagai gejolak
sosial yang terjadi akhir-akhir ini merupakan bukti bahwa pranata
sosial kita masih lemah dan belum memperlihatkan kinerja yang
optimal.
Di sisi lain, tutur Kusmayanto, bangsa Indonesia menghadapi realitas
iptek yang belum mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Ia
mencontohkan, iptek yang dimiliki bangsa Indonesia belum mampu
memenuhi kebutuhan dasar seperi ketahanan pangan, kesehatan, dan
keamanan.
Peringatan Nuzulul Quran yang dimulai sejak pukul 20.00 itu dihadiri
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Tampak hadir pada acara tersebut jajaran kabinet Indonesia Bersatu,
pejabat lembaga tinggi negara dan duta besar negara sahabat.
Menurut Kusmayanto, seharusnya ilmu pengetahuan dan teknologi
dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. ''Sehingga, iptek mampu
memenuhi kebutuhan material dan spritual masyarakat,'' tuturnya.
Namun, lanjut dia, sayangnya saat ini perkembangan iptek di dunia
Barat maupun Timur tidak berdampak positif bagi kesejahteraan
manusia.
Dalam amanatnya, Presiden menegaskan dirinya memohon dukungan dari
segenap rakyat Indoensia sepanjang berada di jalan yang benar.
Namun, dirinya juga memohon kritik, teguran, dan saran yang
konstruktif kalau-kalau dirinya melakukan kekeliruan dan kealpaan.
"Saya selalu memohon kepada Allah SWT semoga Dia senantiasa
menunjukkan saya jalan yang lurus. Saya pun memohon dukungan segenap
rakyat, sepanjang saya berada di jalan yang benar. Saya hanyalah
hamba Allah yang dhoif, yang tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan," tandas Presiden.